Value Investing
Investor akan membeli saham yang sangat murah, dengan harapan dikemudian waktu, saham tersebut akan naik. Hal tersebut dapat diibaratkan dengan membeli mantel yang didiskon saat musim panas. Pada saat musim dingin, maka harga mantel tersebut akan kembali ke harga semula (tidak didiskon).
Warren Buffett merupakan tipe investor jenis ini. Kunci keberhasilan saham ini adalah kesabaran mencari saham perusahaan bagus dan menunggu waktu yang tepat untuk membelinya.
Kriteria pemilihan saham:
- Cari saham yang memiliki PER rendah (PER < 10).
- Cari perusahaan yang hutangnya sedikit (DER < 1).
- Deviden yield minimal 2/3 dari kupon obligasi perusahaan terbaik (untuk Indonesia, deviden yield minimal 5%).
- Pertumbuhan EPS minimal 7% per tahun selama 10 tahun terakhir.
- Aset lancar minimal 2 kali hutang lancar.
- Harga pasar saham lebih rendah 2/3 nilai wajar saham (margin of safety minimal 66%).
Kesulitan dari kriteria ini adalah poin ke-6. Dalam era keterbukaan informasi seperti saat ini, saat muncul saham yang bagus, pasti setiap orang berlomba-lomba membelinya. Semakin banyak orang yang mengejar saham ini, maka harganya akan semakin naik. Menurut saya, margin of safety sebesar 30% sudah dapat dianggap memadai. Saat tulisan ini dibuat, banyak saham-saham dari sektor pertambangan dan CPO yang masuk kriteria ini. Akan tetapi pertanyaannya, saat sektor pertambangan dan CPO sedang suram saat ini, seberapa banyak orang yang tertarik dan berkeyakinan bahwa sektor ini akan bertumbuh dikemudian hari?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar