Minggu, 14 Oktober 2012

Valuasi SMGR (Q2-2012) - P/E Absolut

Saya baru belajar menghitung harga wajar saham dengan metode P/E Absolut. Metode ini memasukan faktor-faktor pertumbuhan laba dan dividen, risiko bisnis (business risk), risiko keuangan (financial risk), dan earning predictability. Kesemua komponen tersebut akan menggambarkan bagaimana kondisi fundamental perusahaan tercermin pada harga sahamnya.

Berbeda dengan kebanyakan metode-metode lain yang hanya menggunakan faktor laba, dividen, P/E ratio, dan growth, metode P/E Absolut ini memasukan unsur kuantitatif (pertumbuhan laba, dividen, DER, dan revenue per tahun) dan unsur kualitatifnya (resiko bisnis : bagaimana kinerja perusahaan, apakah termasuk market leader). Jujur untuk saat ini, saya masih merasa kesulitan untuk memperkirakan unsur kualitatifnya. Sebisa mungkin saya bersikap obyektif untuk mengukur resiko bisnis tiap perusahaan. Btw, dibalik kesulitan itu, saya merasa bahwa metode ini cukup ideal untuk saya gunakan sebagai standar perhitungan harga wajar saham saya, karena terdapat unsur kuantitatif dan kualitatifnya.

Penjelasan lebih lanjut dan rumus perhitungan metode ini, dapat dibaca di sini.


Ok, selanjutnya kita akan membahas SMGR (Semen Gresik).

Industri semen merupakan termasuk industri hilir, karena untuk membangun suatu gedung, rumah, jembatan, dan lain-lain akan membutuhkan semen. Apalagi saat ini, pemerintah sedang giat-giatnya membangun dan memperbaiki infrastruktur. Bukan itu saja, industri properti pun sedang booming di Indonesia, yang ditandai dengan meningkatnya KPR dan naiknya harga-harga properti di Indonesia. Kesemua hal itu dapat memacu peningkatan konsumsi semen di Indonesia.
SMGR merupakan market leader untuk produk semen di Indonesia. Ada 3 perusahaan semen yang sudah go-publik di Indonesia, yaitu Semen Gresik, Indocement, dan Holcim. Dalam hal kompetitor, SMGR memiliki lawan terdekat, yaitu Indocement yang memiliki penambahan pangsa pasar di semester 1 2012 dan produk semennya (Semen Tigaroda) yang dianggap memiliki kualitas lebih baik dibandingkan Semen Gresik (menurut pendapat beberapa orang yang berpengalaman dalam properti) , tetapi harganya lebih mahal.
Kelebihan yang dimiliki SMGR dibandingkan pesaingnya adalah SMGR merupakan perusahaan BUMN, tentu saja untuk beberapa proyek pemerintah, kebanyakan menggunakan Semen Gresik. SMGR juga memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. Harganya relatif lebih murah dibandingkan Semen Tigaroda. Kapasitas produksinya dapat semakin bertambah dengan dioperasikan beberapa pabrik-pabrik baru (hal ini yang memicu asing banyak membeli SMGR akhir-akhir ini).

Profil perusahaan:
PT Semen Gresik (Persero) Tbk is an Indonesia-based company which engages in cement industry. The Company’s and its subsidiaries’ products are marketed domestically and internationally. The Company's products include ordinary Portland cement type I, II, III and V; Portland Pozzoland cement; Portland composite cement; Super Masonary cement; oil well cement class G high sulfate resistant (G-HSR), and special blended cement. As of December 31, 2011, the Company's subsidiaries were PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT United Tractors Semen Gresik, PT Industri Kemasan Semen Gresik and PT Kawasan Industri Gresik. The Company’s and its subsidiaries’ cement plants are located at Gresik and Tuban in East Java, Indarung in West Sumatera and Pangkep in South Sulawesi. (reuteurs.com)



Dari perhitungan harga wajar tersebut, maka didapat margin of safety sebesar:
((15904-14600)/14600)*100% = 8,9%
Untuk perusahaan blue chip yang banyak diburu investor, sepertinya margin of safety sebesar itu cukup menarik. Apalagi dengan dioperasikannya pabrik-pabrik baru, diharapkan adanya peningkatan produksi yang pasti akan diserap oleh proyek-proyek infrastruktur. Hal tersebut menyebabkan peningkatan sales perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar